Satu bulan yang lalu keponakan saya melakukan kegiatan study tour dengan tujuan Bandung ke Jakarta. Dalam study tour ini ponakan saya mngunjungi beberapa tempat seperti museum geologi, cibaduyut, floating market, kebun binatang ragunan, dan terakhir Monas ( Monumen Nasional ).
Setelah perjalanan selesai ponakan saya disuruh membuat tugas laporan karya tulis Bandung ke Jakarta tersebut. dan berikut akan saya jabarkan beberapa poin penting dalam laporan hasil study tour tersebut.
|
teresas.ac.in |
Contoh Laporan Karya Tulis / Study Tour Jakarta ke Bandung atau Bandung ke Jakarta
PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul laporan study tour ke Bandung – Jakarta tanggal ..................... SMP .......................
Nama : ............................
No
Absen : ........................
Hari
: ………………………..
Tanggal
: ………………………..
Pembimbing I
....................... |
Pembimbing II
......................
|
Mengetahui
Kepala SMP......................
.....................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kegiatan study tour ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Berpegang teguhlah pada prinsip karena pendirian yang kuat akan membawa keberhasilan dan kebanggaan pada diri sendiri. Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun akan saya terima dengan senang hati sehingga bias menjadi sebuah pelajaran bagi saya agar kelak dapat membuat lebih baik lagi.
Study tour ke Bandung dan Jakarta ini sangat diperlukan karena dapat memotivasi saya bagaimana perjuangan orang-orang bukan hanya pahlawan.
Semoga laporan study tour ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dpada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
........., ............................
Penulis
DAFTAR ISI
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
MOTTO
DAFTAR ISI
BAB I LATAR BELAKANG
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Metoode Pengumpulan Data
BAB II ISI
a. Museum Geologi
b. Floating Market
c. Cibaduyut
d. Kebun Binatang Ragunan
e. MONAS ( Monumen Nasional )
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran
MOTTO
1. Ilmu itu bagaikan buruan, tulisan adalah pengikatnya
2. Memberi dengan wajah manis adalah kebaikan yang berlipat ganda
3. Kunci kepintaran adalah rajin belajar dengan sungguh-sungguh
4. Masa depan dapat kita tentukan mulai sekarang dengan belajar
5. Menolong teman sama baiknya dengan kebaikan yang berlipat ganda
6. Hanya kesederhanaan yang dapat membantu manusia tenang
7. Hanya tindakan yang dapat memberi kekuatan
8. Dimanapun anda jadilah orang yang berguna bagi siapa saja.
9. Ilmu itu kemuliaan yang tidak ternilai harganya
10. Kata-kata yang manis itu laksana sarang madu, amnis bagi jiwa dan obat bagi jiwa.
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Study tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan memupuk pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua siswa kelas VIII.
Dalam penyusunsn karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour.pengalama dan pengetahuan selama mengikuti sudy tour semoga dapat bermanfaat bagi penulis.
Dan untuk mengenang apa saja yang sudah dialami di waktu study tour di Jakarta dan kita dapat mempelajari sejarah - sejarah yang sudah dirangkum dan dicatat. Dan dapat menikmati keindahan tempat wisata yang ada di Jakarta.
Pada tanggal ......................, SMP ................ mengadakan kegiatan study tour ke Bandung – Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII. Latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini berdasarkan :
1. Program tahunan SMP ..............................
2. Keinginan para siswa kelas VIII untuk pergi ke Bandung – Jakarta.
B. TUJUAN
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan siswa
2. Untuk menambah pengalaman
3. Untuk memupuk rasa cinta terhdapa tanah air dan bangsa
4. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah di dapat sehingga dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai sebuah obyek wisata.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah :
1. Metode observasi, yaitu melihat langsung bagian yang dikunjungi atau diteliti
2. Metode literature, yaitu dengan menggunakan brosur, buku, dan juga media internet.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Museum Geologi
Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi di Bandung.
Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di dalamnya menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat wisata lain. Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda pada setiap lantai dan ruangannya.
2. Floating Market
Konsep Floating Market yang diusung oleh para pengelola adalah pasar terapung dengan konsep pariwisata, bukan konsep perdagangan layaknya di Kalimantan. Para penjual terlihat berada di atas perahu mereka yang berjejer rapi di pinggir danau Situ Umar sambil menjajakan jajanan atau makanan khas Sunda.
Para pembeli yang akan membeli tinggal menghampiri salah satu perahu yang menjual jajanan yang diinginkan. Lalu, anda tinggal menunggunya di samping danau. Konsep pasar terapung yang tertata dengan menarik dan rapi ini membuat para pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Pemandangan alamnya juga sangat indah dengan latar belakang Gunung Takuban Perahu yang sangat menyejukkan hati.
Beberapa jenis makanan yang tersedia di wisata terapung di Bandung ini adalah makanan berat, seperti dim sum, surabi, sosis bakar, colenak, tahu lembang, siomay, baso tahu, jagung bakar, jamur bakar, duren bakar, otak-otak, dan masih banyak yang makanan yang lainnya.
Untuk jenis makanan ringan penjual biasanya menawarkan harga mulai dari Rp 5.000,- per porsi, sedangkan untuk makanan berat dijual dengan harga yang lumayan mahal, yaitu rata-rata sekitar Rp 36.000,- untuk setiap porsinya.
Satu hal yang memudahkan anda ketika berbelanja disini adalah susunan perahu yang tertata rapi yang membuat anda jauh lebih mudah memilih jajanan yang anda suka. Total jumlah perahu yang berada di kawasan ini tidak kurang dari 46 buah. Jumlah perahu yang terbilang melimpah untuk menyediakan berbagai jajanan yang lezat.
Sebelum menikmati segala jajanan lezat yang tersedia disini, anda harus menyediakan uang sebesar Rp 15.000,- per orang untuk tiket masuk. Lalu, untuk anda yang membawa kendaraan roda empat anda diwajibkan membayar Rp 5.000,- untuk biaya parkir.
Tiket yang anda beli nantinya bisa anda tukarkan dengan soft drink. Soft drink yang tersedia disini adalah kopi, lemon, coklat panas, dan lain sebagainya. penukaran tiket dengan minuman ini bisa anda lakukan di loby. Nah, masih di area loby ini, ada meja informasi yang sekaligus dijadikan tempat penukaran poin.
Koin inilah nantinya yang akan dijadikan sebagai alat pembayaran di pasar terapung ini. setelah melewati loby, anda akan segera disambut dengan pemandangan danau yang indah yang di sekelilingnya disediakan meja dan kursi untuk tempat bersantai dan menikmati pemandangan sambil berfoto ria.
Di sekitar danau juga disediakan gazebo untuk tempat bersantai yang lebih nyaman bersama keluarga besar anda. Gazebo-gazebo ini disewakan kepada para pengunjung dengan harga Rp 65.000,- per jam.
3. Cibaduyut
Cibaduyut Bandung, adalah salah satu tempat wisata Belanja yang terletak di bagian selatan Kota Bandung. Sepatu, tas, maupun dompet merupakan produk yang banyak di pasarkan di Cibaduyut. Namun, tempat wisata belanja ini sangat dikenal dengan produk sepatunya, yang merupakan hasil produksi lokal.
Tempat produksi biasanya berada di gang-gang di belakang Jalan Cibaduyut. Boleh dibilang bahwa Cibaduyut merupakan kawasan industri sepatu di Bandung, bahkan kawasan ini juga dikenal sebagai kompleks pertokoan dengan deretan kios terpanjang di Asia.
Salah satu ikon kawasan ini adalah patung sepatu besar yang berada di perempatan jalan sebelum memasuki Jalan Cibaduyut. Petung sepatu tersebut menjadi tanda bahwa kawasan ini merupakan pusat penjualan sepatu, sehingga memudahkan pengunjung yang baru pertama kali datang ke Cibaduyut. Perempatan jalan dengan patung sepatu tersebut merupakan akses untuk memasuki kawasan Jalan Cibaduyut.
4. Kebun Binatang Ragunan
Kebun Binatang Ragunan adalah Kebun Binatang Tertua Di Indonesia yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kebun Binatang seluas 147 hektar ini didirikan pada tahun 1864 yang di dalamnya terdiri dari berbagai spesies hewan dari berbagai jenis.
Saat ini Taman Margasatwa Ragunan memiliki koleksi lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon yang membuat Kebun Binatang Ragunan memiliki suasana sejuk dan nyaman saat Anda berkunjung ke taman ini.
Mengunjungi Kebun Binatang Ragunan bagaikan memasuki sebuah hutan tropis mini karena di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi tinggi. Dengan struktur taman yang menampilkan Kebun Binatang Modern yang menampilkan suatu sistem ekologi yang lengkap yang bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan di alam liar.
Kebun Binatang Ragunan adalah Kebun Binatang Pertama Di Indonesia yang didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang artinya "Tanaman dan Kebun Binatang". Pada awalnya kebun binatang ini hanya seluas 10 hektar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian dari Pahlawan Nasional Raden Saleh yang saat itu dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora Dan Fauna yang tergabung dalam Culture Vereniging Planten En Dierentuin at Batavia.
Pada tahun 1949, Nama Planten en Dierentuin dirubah menjadi Kebun Binatang Cikini yang pada tahun 1069 kemudian dipindahkan ke Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemerintah DKI Jakarta kemudian menghibahkan lahan seluas 30 hektar untuk menjadi rumah bagi kebun binatang ini yang kemudian di resmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tanggal 22 Juni 1966 sebagai Taman Margasatwa Ragunan.
5. MONAS
MONAS adalah monument peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintah colonial Hindia Belanda.
Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan 2 tahun kemudian pada tahun 1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak monas. Setiap hari libur monas selalu dikunjungi banyak wisatawan disana bias menikmati banyak jenis wisata dan bahan pendidikan.
Dahulu pusat pemerintahan Indonesia berada di Yogyakarta dan setelah pusat pemerintahan kembali ke Jakarta, yang terjadi di tahun 1950. Setelah sebelumnya pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, terjadi tahun 1949.
Presiden Soekarno sudah mulai membuat rancangan mengenai sebuah tugu yang rencananya akan dibangun di depan Istana Merdeka. Beliau merencanakan tugu yang sepadan dengan Menara Eiffle yang terletak di Paris.
Pembangunan tugu bertujuan untuk mengenang perjuangan melawan penjajah dan merebut kemerdekaan. Selain alasan tersebut pembangunan tugu juga bertujuan agar semangat patriotisme para pemuda dan generasi penerus terus berkibar.
Pada tahun 1955 diadakan sayembara untuk mencari perancang monumen yang tepat. Jumlah karya yang masuk jumlahnya 51 buah dan yang terpilih hanya 1 karya yaitu milik Frederich Silaban. Karya yang terpilih mempunyai kriteria, bisa bertahan sampai berabad-abad dan dapat menggambarkan karakter dari bangsa.
Sayembara yang kedua digelar pada tahun 1960, akan tetapi tak juga ditemukan karya yang memenuhi kriteria. Dari 136 karya tak ada yang cocok satupun.
Selanjutnya Presiden Soekarno pun meminta R.M. Soedarsono lanjutkan rancangan tersebut. Jadi ia memasukkan unsur angka 17, 8, dan 45 yang merupakan tanggal kemerdekaan, ke dalam rancangan monumennya. Dan akhirnya pembangunan tugu pun dimulai dan berdiri pada tanah seluas 80 hektar, dengan arsitek Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah saya mengikuti kegiatan karya wisata ini kami mendapat kesimpulan bahwa kegiatan wisata ini sangat bermanfaat bagi kami.
B. Saran
1. Sebaiknya kita harus lebih menjaga benda-benda bersejarah agar tidak terjadi kerusakan.
2. Memperbaiki bangunan-bangunan bersejarah apabila ada yang rusak atau keropos.
3. Melestarikan benda maupun bangunan bersejarah.
Demikianlah hasil laporan study tour / karya tulis study tour ke Bandung sampai Jakarta, semoga dapat menjadi rujukan. Jika study tournya dari Jakarta ke Bandung maka tinggal dirubah saja urutannya sesuai dengan tujuan yang mana terlebih dahulu didatangi.